UpdateiNews | Jakarta, (9/07/25 ) – Wakil Menteri Perdagangan RI, Dyah Roro Esti Widya Putri, menegaskan pentingnya memperkuat kolaborasi antara negara berkembang, khususnya dalam sektor perdagangan dan investasi. Hal ini disampaikan dalam pembukaan Pelatihan South-South and Triangular Cooperation (SSTC) on Trade and Investment Promotion for African Countries yang digelar di PPEJP, Jakarta.
Pelatihan ini merupakan hasil kerja sama antara Pemerintah Indonesia, Japan International Cooperation Agency (JICA), dan negara-negara Afrika, sebagai wujud nyata komitmen Kerja Sama Selatan-Selatan dan Segitiga (SSTC). Roro menyebut SSTC bukan sekadar teknis, melainkan bentuk solidaritas global yang didasari prinsip kesetaraan dan pembangunan berkelanjutan.
“Kami percaya pelatihan ini akan menjadi platform penting untuk berbagi pengetahuan dan membangun kapasitas, sekaligus memperkuat jaringan kerja sama yang inklusif dan tangguh di antara negara-negara berkembang,” ujar Roro.
Wamendag Roro juga menyoroti kemajuan hubungan dagang Indonesia dan Afrika yang mengalami peningkatan signifikan. Pada 2024, nilai perdagangan kedua kawasan tumbuh 7,4 persen, mencapai USD 2,4 miliar. Ekspor utama Indonesia ke Afrika mencakup minyak kelapa sawit, mesin, kendaraan, karet, dan kertas, sedangkan impor dari Afrika meliputi ferro-alloy, bijih logam, dan gula.
Ia juga menekankan pentingnya Indonesia-Mozambique Preferential Trade Agreement (PTA) yang telah berlaku sejak 2022. Perjanjian ini memberi manfaat tarif preferensial bagi komoditas utama dari kedua negara dan membuka jalan integrasi pasar. Langkah serupa kini tengah dipersiapkan melalui Indonesia-Tunisia PTA, yang dijadwalkan ditandatangani akhir 2025.
“Perjanjian-perjanjian ini bukan hanya membuka pasar, tetapi juga memperkuat strategi ekonomi luar negeri Indonesia yang berorientasi pada pertumbuhan inklusif dan keberlanjutan,” tegasnya.
Pelatihan SSTC ini merupakan kolaborasi perdana antara JICA dan Pemerintah Indonesia di bawah Memorandum Kerja Sama yang ditandatangani dalam Indonesia-Africa Forum (IAF) pada 2024. Kerja sama ini difokuskan pada pengembangan kapasitas di bidang kesehatan, energi, perdagangan, dan ketahanan pangan di negara-negara Afrika.
Kepala Perwakilan JICA, Takeda Sachiko, menyatakan bahwa kemitraan ini menjadi tonggak penting dalam mempererat solidaritas global, sekaligus memperingati 70 tahun Konferensi Asia-Afrika (Konferensi Bandung) yang menjadi dasar semangat kolaborasi antarnegara Selatan.
“Pelatihan ini tidak hanya untuk berbagi ilmu, tetapi juga mempererat jalinan historis dan strategis antara Asia dan Afrika,” ujar Takeda.
Turut hadir dalam pembukaan pelatihan: Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara Setya Utama, Kepala BPSDM Perdagangan Mardyana Listyowati, dan Direktur Kerja Sama Pembangunan Internasional Kemlu Rina Setyawati. Setya Utama menambahkan bahwa pengalaman Indonesia dalam mengimplementasikan kebijakan perdagangan bebas di kawasan ASEAN dapat menjadi pembelajaran penting bagi negara-negara Afrika.
“Ini bukan hanya transfer pengetahuan, tapi pembentukan kemitraan jangka panjang yang mendukung tujuan global: pertumbuhan yang adil dan berkelanjutan,” tutup Setya.
Editor: When
UPDATEINEWS | SIAK, (18/08/25) – Dugaan aroma busuk kembali menyeruak dari proyek pemerintah di Kabupaten…
UPDATEINEWS | PEKANBARU,(18/08/25) - Seusai upacara penurunan bendera HUT ke-80 RI, Minggu (17/8/2025), ribuan pasukan…
UPDATEINEWS | TERNATE,(18/08/25) -Aroma busuk korupsi kembali menyeruak dari tubuh birokrasi Maluku Utara. Kali ini,…
UPDATEINEWS | PEKANBARU,(18/08/25) - Rapat Paripurna DPRD Kota Pekanbaru yang seharusnya menjadi forum terhormat dalam…
UPDATEINEWS | MERANTI,(17/08/25) - Bertempat di Lembaga Kelas II-B Selatpanjang Kec. Tebing Tinggi Kab. Kep.…
UPDATEINEWS | PEKANBARU,((17/08/25) - Pekanbaru, UpdateiNews – Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim Riau…
This website uses cookies.