UpdateiNews | Beit Shemesh, Israel ( 26/04/25) – Langit Beit Shemesh berubah merah saga, asap hitam membumbung, dan suara sirine meraung-raung tak henti. Di tengah gelombang panas yang membakar, Israel dihantam kebakaran hutan terbesar dalam beberapa tahun terakhir, memaksa ribuan warga berlari meninggalkan rumah mereka hanya dengan barang seadanya.
Dalam hitungan jam, api melahap lebih dari 10.000 dunam lahan, menerjang Eshtaol, Beit Meir, Mesilat Zion, hingga Khan Sha’ar Hagai. Jalan utama Route 38 — urat nadi dari pusat Israel menuju Yerusalem — lumpuh total. Ketakutan membayang di setiap wajah yang bergegas mencari keselamatan.
“Angin berubah liar, suhu mendidih, kami tidak punya pilihan selain melarikan diri,” ungkap seorang warga Beit Meir yang dievakuasi sambil menggenggam erat anak kecilnya.
Lebih dari 110 regu pemadam kebakaran berjuang di medan berbahaya, dibantu pesawat-pesawat yang menumpahkan air ke lautan api di bawahnya. Meski bertaruh nyawa, tiga petugas dilaporkan terluka, sementara belasan warga harus dilarikan ke rumah sakit akibat menghirup asap tebal.
Pihak berwenang menyebut lonjakan suhu ekstrem dan angin kencang sebagai pemicu bencana ini, mempercepat penyebaran api hingga sulit dikendalikan. “Ini adalah kebakaran yang tidak biasa. Kondisinya berubah setiap menit,” kata juru bicara Dinas Pemadam Israel.
Menjelang malam, setelah pertempuran panjang melawan amukan api, beberapa area berhasil diamankan. Namun luka yang ditinggalkan tak mudah pulih: rumah hangus, hutan habis, dan trauma warga membekas.
Kebakaran ini sekali lagi memperingatkan dunia — bahwa perubahan iklim bukan sekadar isu, melainkan ancaman nyata yang menunggu di balik panas yang mencekik. (*)
Rilis : Redaksi
Editor : Weny Christina