Taman Labuai Siap Beroperasi: Harapan Baru bagi UMKM, Tantangan Baru bagi Persaingan Usaha

UPDATEINEWS | PEKANBARU,(9/08/25)— Taman Labuai di kawasan Purna MTQ, Pekanbaru, dalam waktu dekat akan dioperasikan. Konsep yang diusung bukan sekadar ruang publik, tetapi kombinasi wisata, edukasi, dan pusat kegiatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setdako Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut, mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk mematangkan pembukaan taman ini.

“Sesuai arahan wali kota, kami ingin mempercepat realisasi destinasi yang bisa mengungkit perekonomian sekaligus memberikan edukasi dan hiburan. Gerai UMKM sudah dibangun dan harus segera dioperasikan,” kata Ingot, Jumat (8/8).

Taman ini telah menyiapkan 20 gerai khusus UMKM yang peminatnya membludak. Namun, Pemko membatasi jumlah pelaku usaha untuk tahap awal. Disperindag Pekanbaru tengah melakukan kurasi ketat agar pedagang yang lolos benar-benar sesuai konsep.

Dampak Positif bagi Pedagang

1. Peluang Pasar Baru

Lokasi strategis di pusat kota dan berdekatan dengan kawasan MTQ membuat arus pengunjung potensial tinggi, terutama di akhir pekan atau musim libur.

2. Fasilitas Resmi dari Pemerintah

Gerai UMKM yang tertata rapi dengan dukungan infrastruktur memudahkan pedagang mengembangkan usahanya tanpa khawatir soal legalitas atau penggusuran.

3. Promosi dan Branding

Dengan konsep wisata edukasi, produk UMKM lokal mendapat panggung promosi lebih luas, termasuk peluang kolaborasi dengan event dan festival kota.

Tantangan dan Dampak Negatif

Namun, di balik optimisme tersebut, terdapat tantangan serius yang perlu diwaspadai:

Persaingan Usaha Tidak Merata

Pedagang yang terpilih akan mendapat keuntungan besar dari akses langsung ke pengunjung. Tetapi, bagi pedagang kecil di luar daftar terpilih, potensi pasar mereka bisa tersedot, memicu kecemburuan sosial.

Risiko Kenaikan Harga

Jika biaya sewa gerai terlalu tinggi, harga jual produk bisa melonjak. Hal ini bisa mengurangi daya beli masyarakat dan membuat taman ini terkesan “eksklusif” hanya untuk kalangan tertentu.

Ancaman Monopoli Lapak

Tanpa pengawasan ketat, ada potensi lapak justru dikuasai pedagang bermodal besar atau jaringan tertentu, sehingga tujuan awal memberdayakan UMKM lokal menjadi bias.

Dampak bagi Masyarakat

Dari sisi masyarakat, Taman Labuai bisa menjadi alternatif rekreasi murah meriah sekaligus tempat menikmati produk UMKM khas Pekanbaru. Ruang terbuka yang aman dan nyaman dapat menjadi titik temu keluarga dan komunitas.

Namun, jika pengelolaan lemah, masyarakat bisa menghadapi masalah seperti kemacetan di sekitar kawasan, parkir liar, dan melonjaknya harga makanan atau minuman yang tidak sebanding dengan kualitas.

Langkah Antisipasi

Pemko Pekanbaru mengaku sudah menyiapkan regulasi pengelolaan, termasuk mekanisme evaluasi pedagang secara berkala. Ruang kosong di Taman Labuai juga akan dimanfaatkan untuk pengembangan di masa depan, sambil membuka peluang kolaborasi dengan pihak swasta dan komunitas.

“Kalau ada aspirasi baru dari masyarakat, tentu kami pertimbangkan. Tapi untuk awal, kami jalankan dulu konsep yang sudah disusun,” ujar Ingot.

Pemerintah berencana meresmikan Taman Labuai secepatnya agar aset ini tidak terbengkalai. Harapannya, keberadaan taman ini benar-benar menjadi penggerak ekonomi lokal tanpa menciptakan jurang baru antara pedagang yang terpilih dan yang tersisih.(*)

Rilis: Redaksi

Editor: Wheny 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *