Infotorial

Stunning di Rumah Potong Hewan Pekanbaru: Praktik Kontroversial yang Ancam Kehalalan dan Kesejahteraan Hewan

UpdateiNews | Pekanbaru, (7/04/25)- Polemik penggunaan metode stunning atau pemingsanan sebelum penyembelihan di Rumah Potong Hewan (RPH) kian memanas. Fakta-fakta terbaru menguatkan kekhawatiran bahwa praktik ini justru lebih banyak menimbulkan mudarat, baik dari sisi kehalalan syariat maupun kesejahteraan hewan.

Stunning yang dilakukan dengan cara menyetrum kepala hewan atau menggunakan alat pemukul, dinilai berisiko tinggi menyebabkan kematian sebelum hewan disembelih. Beberapa studi menunjukkan bahwa 10%-35% unggas mati terlebih dahulu akibat stunning, menjadikan penyembelihan tidak sah dalam pandangan Islam. Risiko ini bahkan lebih besar pada sapi jika stunning dilakukan tidak akurat atau terlalu kuat.

“Banyak laporan di lapangan, terutama di RPH besar seperti di Kota Pekanbaru, menunjukkan bahwa hewan tidak lagi dalam kondisi hidup sempurna saat disembelih. Ini jelas bertentangan dengan syarat sahnya penyembelihan dalam Islam,” tegas Drh. Yusuf Hamka, pakar kesehatan hewan dan pemerhati industri halal.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) memang memberikan ruang terhadap stunning dengan syarat ketat: hewan tidak boleh mati atau terluka permanen sebelum disembelih. Namun, pelaksanaan di lapangan kerap melenceng dari kaidah ini. Minimnya pengawasan serta kurangnya tenaga profesional menjadikan stunning sebagai “pembunuhan tersembunyi” yang mengancam status halal daging di pasaran.

Dari sisi kualitas, stunning juga dikaitkan dengan kerusakan kapiler dan pecahnya pembuluh darah akibat tekanan tinggi saat hewan pingsan. Hal ini menurunkan mutu daging, membuat warna menjadi lebih gelap, serta mempercepat pembusukan.

“Alih-alih mempermudah proses, stunning justru menyulitkan dalam memastikan hewan benar-benar hidup saat disembelih. Ini sangat merugikan konsumen Muslim,” tambah Yusuf.

Beberapa negara seperti Selandia Baru bahkan menghentikan ekspor daging halal karena tuntutan stunning yang tidak sejalan dengan standar halal internasional.

Dengan fakta-fakta ini, desakan agar metode stunning dihentikan di RPH semakin kuat. Pemerintah dan otoritas terkait didorong untuk mengevaluasi ulang praktik ini dan memperkuat penyembelihan manual sesuai syariat serta standar kesejahteraan hewan yang sesungguhnya. (bersambung)

Sejak 2010 Metode Stunning ini dipakai untuk RPH Pekanbaru, dan system pemotongan di dalam RPH juga seperti sudah di atur oleh Kepala Upt RPH, ingat pada beberapa tahun yang lalu stok sapi di atur sedemikian rupa hilang, dan kembali lagi sapi beredar dengan ketentuan manipulasi permainan pihak Upt RPH…

Rilis: Kems

Editor: When

Bobby Setiawan

Recent Posts

Gawattt!!! Alamat Fiktif Pemenang Tender Jalan Sabak Auh, Diduga Ada Kongkalikong?

UPDATEINEWS | SIAK, (18/08/25) – Dugaan aroma busuk kembali menyeruak dari proyek pemerintah di Kabupaten…

6 hours ago

Walikota Pekanbaru Bagikan 1.991 Paket Sembako untuk Pasukan Kuning

UPDATEINEWS | PEKANBARU,(18/08/25) - Seusai upacara penurunan bendera HUT ke-80 RI, Minggu (17/8/2025), ribuan pasukan…

7 hours ago

Proyek Siluman Rp1,5 Miliar di Halmahera Barat: Plt Kadis Perindag Malut Diduga Bermain Api Korupsi

UPDATEINEWS | TERNATE,(18/08/25) -Aroma busuk korupsi kembali menyeruak dari tubuh birokrasi Maluku Utara. Kali ini,…

7 hours ago

Paripurna DPRD Pekanbaru: Drama Kuorum, Etika, dan Marwah yang Terkoyak

UPDATEINEWS | PEKANBARU,(18/08/25) - Rapat Paripurna DPRD Kota Pekanbaru yang seharusnya menjadi forum terhormat dalam…

1 day ago

HUT RI KE 80 ; Kapolres Kepulauan Meranti Hadiri Penyerahan Remisi Umum ke 373 Orang Tahanan Lapas

UPDATEINEWS | MERANTI,(17/08/25) - Bertempat di Lembaga Kelas II-B Selatpanjang Kec. Tebing Tinggi Kab. Kep.…

2 days ago

UIN Suska Riau Gelar Turnamen Badminton Rektor Cup II: Ajang Sportivitas dan Silaturahmi Komunitas

UPDATEINEWS | PEKANBARU,((17/08/25) - Pekanbaru, UpdateiNews – Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim Riau…

2 days ago

This website uses cookies.