Puluhan Ribu Warga AS Gelar Demonstrasi Besar-besaran Tolak Kebijakan Trump

Updateinews-Washington D.C., 7 April 2025 — Ribuan warga Amerika Serikat turun ke jalan dalam aksi demonstrasi besar-besaran yang digelar di lebih dari 1.200 lokasi di seluruh 50 negara bagian. Demonstrasi yang diberi nama “Hands Off!” ini berlangsung serentak di kota-kota besar seperti Washington D.C., New York, Los Angeles, Boston, dan Atlanta, sebagai bentuk penolakan atas sejumlah kebijakan kontroversial yang dicanangkan oleh Presiden Donald Trump.

Para demonstran mengkritik kebijakan pemangkasan besar-besaran staf pemerintahan federal yang dinilai melemahkan layanan publik, pengenaan tarif perdagangan yang luas yang memicu kekhawatiran akan perang dagang global, serta pembubaran Departemen Pendidikan yang dianggap mengancam masa depan sistem pendidikan nasional. Selain itu, pengetatan kebijakan imigrasi yang dianggap diskriminatif serta peran tokoh Elon Musk dalam pemerintahan—meskipun tidak melalui proses pemilihan—juga menjadi sorotan utama protes tersebut.

Di ibu kota, seorang aktivis imigrasi, Greisa Martinez Rosas, menyuarakan pendapatnya dengan tegas dalam sebuah pidato yang kemudian viral di media sosial. “Saya adalah seorang imigran, saya tidak berdokumen, tidak takut, queer, dan tidak malu,” ujar Rosas. Ucapan tersebut dianggap mewakili semangat perlawanan dan solidaritas warga dari berbagai latar belakang yang menentang narasi anti-imigran dan kebijakan otoriter pemerintah saat ini.

Pemerintahan Trump menanggapi aksi demonstrasi tersebut dengan menegaskan bahwa kebijakan-kebijakan yang diambil merupakan langkah strategis untuk mencapai efisiensi dan penguatan negara. Namun, langkah tersebut mendapat kecaman luas dari kalangan masyarakat sipil yang menilai bahwa kebijakan tersebut justru merugikan rakyat kecil.

Demonstrasi “Hands Off!” ini menandai puncak ketidakpuasan yang meluas di kalangan masyarakat Amerika terhadap arah kebijakan pemerintahan saat ini, memperlihatkan bahwa berbagai elemen masyarakat—dari pelajar, guru, buruh, hingga pengusaha—berpadu menyuarakan keprihatinan mereka dalam menghadapi tantangan global dan domestik yang semakin kompleks.

editor : when01