UPDATEINEWS |PEKANBARU,(22/08/25) -Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru pagi ini, Jumat (22/8/2025), resmi melakukan perombakan besar dalam struktur birokrasi. Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho dijadwalkan melantik puluhan pejabat eselon II beserta Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) dalam prosesi yang berlangsung di Aula Lantai 6 Kompleks Perkantoran Tenayan Raya.
Dari informasi yang dihimpun, posisi strategis Pj Sekda kembali dipercayakan kepada Zulhelmi Arifin, pejabat senior yang sebelumnya juga pernah menduduki jabatan tersebut. Penunjukan ini dinilai sebagai langkah konsolidasi Wali Kota untuk memperkuat kendali birokrasi di tengah dinamika politik menjelang akhir tahun anggaran.
“Pagi ini pelantikan Pj Sekda dan pejabat eselon II,” ungkap salah satu sumber internal Pemko kepada UpdateiNews, Jumat pagi.
Nama-nama Pejabat Baru
Sejumlah aparatur sipil negara (ASN) dipastikan menempati kursi strategis sebagai kepala organisasi perangkat daerah (OPD). Beberapa nama yang mencuat di antaranya:
– Mahyudin – Kepala Dinas Penanaman Modal dan PTSP
– Firmansyah Eka Putra – Kepala BPKAD
– Zarman Candra – Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan
– Idrus – Kepala Dinas Koperasi dan UMKM
– Edward Riansyah – Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga
– Iwan Samuel Parlindungan – Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan
– Hazli Fendriyanto – Kepala Dinas Kesehatan
– Yuliarso – Kepala Satuan Polisi Pamong Praja
– Erna Juita – Kepala DP3APM
Latar Belakang Perombakan
Pelantikan ini bukan sekadar seremonial, tetapi merupakan tindak lanjut dari hasil evaluasi kinerja dan assessment pejabat eselon II yang telah dilakukan Pemko beberapa waktu lalu. Langkah ini dipandang sebagai upaya Wali Kota Agung Nugroho untuk merapikan mesin birokrasi agar lebih efektif dalam menjalankan program prioritas, termasuk penguatan pelayanan publik dan peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).
Namun, sejumlah pihak menilai perombakan besar-besaran ini juga sarat dengan nuansa politik dan kompromi kepentingan. Penempatan figur-figur tertentu disebut-sebut berkaitan dengan kebutuhan menjaga stabilitas internal, sekaligus menyiapkan barisan birokrasi yang loyal terhadap kebijakan Wali Kota.
Dinamika ke Depan
Publik kini menanti apakah jajaran pejabat yang baru dilantik ini mampu menjawab tantangan kota, mulai dari masalah kemacetan, banjir, tata kelola pasar, hingga penanganan sampah yang selama ini masih menjadi sorotan tajam masyarakat.
Perombakan ini akan menjadi tolok ukur awal kepemimpinan Agung Nugroho dalam menata birokrasi Pemko Pekanbaru: apakah benar-benar mengedepankan profesionalisme dan merit system, atau sekadar formalitas untuk mengamankan kepentingan politik tertentu.(*)