UPDATEINEWS|SIAK,(30/09/25) – Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekretariat Daerah Kabupaten (Setdakab) Siak, Fauzi Asni, mengikuti Rapat Koordinasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan percepatan penuntasan Tuberkulosis (TBC) bersama Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Senin (29/9/2025). Rapat virtual tersebut berlangsung dari Ruang Bandar Siak, Kantor Bupati Siak.
Dalam pertemuan itu, Mendagri Tito menyoroti sejumlah kasus keracunan makanan yang belakangan terjadi di beberapa daerah akibat lemahnya pengawasan MBG. Ia menekankan bahwa pemerintah daerah perlu lebih aktif dalam mengawasi program ini, dengan memberdayakan dinas kesehatan serta dinas pendidikan.
“Pemda punya sumber daya seperti dinas kesehatan dan dinas pendidikan. Itu harus diberdayakan dalam pengawasan, termasuk memastikan kualitas makanan yang disajikan agar tidak menimbulkan insiden,” tegas Tito.
Ia juga meminta Badan Gizi Nasional (BGN) menyiapkan kontak person di tiap provinsi maupun kabupaten/kota agar koordinasi dengan kepala daerah berjalan lebih efektif.
Hal senada disampaikan Wakil Kepala BGN, Nanik Sudaryati Deyang, yang mengungkapkan bahwa pemerintah tengah menyiapkan Peraturan Presiden (Perpres) untuk memperkuat koordinasi antar kementerian dan lembaga.
“Selama ini memang masih ada daerah yang kurang dilibatkan, tapi Insya Allah dengan penguatan Perpres, BGN akan bergandeng tangan dengan pemerintah daerah,” jelas Nanik.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan pentingnya percepatan penerbitan Sertifikat Laik Higiene dan Sanitasi (SLHS) bagi seluruh dapur penyedia MBG. Ia mengingatkan bahwa setiap tahapan harus diawasi ketat, mulai dari pemilihan bahan pangan, penyimpanan, proses memasak, hingga distribusi.
“Idealnya makanan yang selesai dimasak langsung dikonsumsi maksimal dalam 4 jam. Sampel makanan pun hanya boleh disimpan 2×24 jam,” kata Budi.
Ia juga menekankan pentingnya protokol kesehatan di sekolah, termasuk cuci tangan sebelum makan, menjaga kebersihan lingkungan, serta memasukkan edukasi keamanan pangan melalui UKS. Menkes juga menginstruksikan puskesmas untuk menyiagakan tim gerak cepat (TGC) dalam menangani potensi keracunan.
Menanggapi arahan pemerintah pusat, Asisten I Setdakab Siak Fauzi Asni menyatakan kesiapan Pemkab Siak dalam menyukseskan program MBG.
“Kami mendukung penuh arahan pemerintah pusat dalam mengantisipasi keracunan makanan, karena ini menyangkut kesehatan anak-anak kita. Saya rasa memang dibutuhkan kolaborasi lintas instansi, terutama antara BGN dan pemda melalui dinas kesehatan, puskesmas, serta dinas pendidikan di sekolah, agar program MBG berjalan lancar,” ungkap Fauzi.
Dengan penguatan koordinasi ini, pemerintah berharap program MBG tidak hanya membantu gizi anak-anak, tetapi juga menjamin keamanan pangan agar kasus keracunan tak lagi terulang.(*)