Paus Fransiskus Tutup Usia, Dunia Berkabung Kehilangan Sosok Pemimpin Rohani yang Rendah Hati

UpdateiNews-Vatikan, 22 April 2025 — Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi Gereja Katolik Roma dan tokoh spiritual berpengaruh dunia, telah meninggal dunia pada usia 88 tahun, setelah menjalani masa sakit yang cukup panjang. Vatikan mengumumkan kabar duka ini secara resmi pada Senin malam waktu setempat, menandai berakhirnya satu era dalam kepemimpinan Gereja Katolik.

Lahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio di Buenos Aires, Argentina pada 17 Desember 1936, Paus Fransiskus menjadi Paus pertama yang berasal dari benua Amerika dan juga yang pertama dari Ordo Serikat Yesus (Jesuit). Ia terpilih sebagai Paus ke-266 pada 13 Maret 2013, menggantikan Paus Benediktus XVI yang mengundurkan diri.

Semasa hidupnya, Paus Fransiskus dikenal karena pendekatannya yang sederhana, rendah hati, dan dekat dengan umat. Ia sering menolak kemewahan Vatikan dan lebih memilih tinggal di Casa Santa Marta dibanding Istana Apostolik. Ia juga dikenal luas karena sikapnya yang inklusif terhadap berbagai kelompok masyarakat, termasuk kaum miskin, imigran, dan kelompok minoritas.

Dalam masa kepemimpinannya yang berlangsung lebih dari satu dekade, Paus Fransiskus membawa angin segar reformasi ke dalam Gereja, termasuk dalam isu-isu sosial, ekonomi, hingga lingkungan hidup. Ensiklik terkenalnya, Laudato Si’, menyerukan perhatian dunia terhadap perubahan iklim dan tanggung jawab manusia atas bumi sebagai “rumah bersama”.

Sejak awal tahun ini, kondisi kesehatan Paus Fransiskus dikabarkan terus menurun. Ia beberapa kali dirawat di rumah sakit akibat infeksi saluran pernapasan dan komplikasi dari penyakit lama. Meskipun tetap menjalankan beberapa tugas kenegaraan dan keagamaan secara terbatas, Vatikan telah mulai mempersiapkan masa transisi dalam beberapa bulan terakhir.

Paus Fransiskus menghembuskan napas terakhirnya di kediaman Vatikan pada pukul 19.45 waktu setempat, dikelilingi oleh para penasihat terdekat dan staf medis. Dunia internasional segera menyampaikan ucapan belasungkawa, dari para pemimpin negara hingga masyarakat biasa yang tersentuh oleh pesan kasih dan perdamaian yang selalu ia bawa.

Proses pemakaman dijadwalkan akan berlangsung dalam beberapa hari mendatang di Basilika Santo Petrus, sesuai dengan tradisi Vatikan. Umat Katolik dari seluruh penjuru dunia dipersilakan memberikan penghormatan terakhir.

Kepergian Paus Fransiskus bukan hanya kehilangan bagi umat Katolik, tetapi juga bagi dunia yang merindukan suara moral yang tegas namun penuh kasih. Ia meninggalkan warisan spiritual, sosial, dan moral yang mendalam, serta teladan kepemimpinan yang penuh ketulusan.(*)

Rilis   : Agoes.B

Editor : Weny Christina