<p><strong>UpdateiNews | Pekanbaru,(14/07/25)-</strong>Langit malam Pekanbaru disemarakkan oleh dentuman gamelan, sorak penonton, dan gerakan mistis Kuda Lumping. Sabtu malam (12/7/2025), halaman Kantor DPW Partai NasDem Riau di Jalan Diponegoro kembali menjadi pusat perhatian publik lewat Panggung Restorasi, panggung kebudayaan yang kian hari menjelma menjadi simbol perlawanan terhadap lunturnya identitas budaya.</p>
<p>Malam itu, Grup Turonggo Taruno Pekanbaru membius ratusan warga dengan pertunjukan Tari Kuda Lumping, Barongan, Celengan, dan Jaranan, kesenian tradisi Jawa Timur yang sarat nilai spiritual dan estetika. Diiringi gamelan yang menggema, para penari mempersembahkan gerakan yang tidak hanya memikat, tetapi juga menggetarkan jiwa.</p>
<p>Nur Admi Aktopan, Ketua Panitia Panggung Restorasi, menyebut panggung ini sebagai bagian dari misi restorasi budaya yang digagas DPW NasDem Riau. &#8220;<strong><em>Kami ingin masyarakat menyatu kembali dengan akar budayanya. Setiap malam Minggu, kami hadirkan seni lintas etnis: dari Melayu, Jawa, Minang, hingga budaya modern urban,</em></strong>&#8221; ungkapnya.</p>
<p>Tak sekadar tontonan, acara juga menghadirkan Dialog Budaya bertema “<em><strong>Budaya Jawa di Mata Gen-Zβ</strong></em>, menghadirkan narasumber kompeten seperti akademisi Santoso Almatashi, tokoh masyarakat Sutono, pegiat seni Gesty Herma Yani, dengan moderator Dini Nofira serta host Tulus Hati Hulu.</p>
<p>Dalam diskusi hangat tersebut, Sutono mengingatkan pentingnya regenerasi budaya. “<strong><em>Kita harus jujur, budaya tradisi kita sedang ditinggalkan. Tapi kita tidak boleh menyerah. Kami siap membuka kelas Tari Kuda Lumping bagi anak muda Pekanbaru. Tradisi ini milik kita bersama,</em></strong>β tegasnya, disambut tepuk tangan hadirin.</p>
<p>Sementara itu, Gesty Herma Yani menyoroti pentingnya integrasi seni dan teknologi. “<strong><em>Kalau seni tradisi hanya dikurung di panggung, dia akan stagnan. Kita harus berani masuk ke ruang digital entah lewat YouTube, TikTok, bahkan kolaborasi dengan DJ atau musisi modern. Tradisi bisa keren asal dikemas dengan cara yang relevan,</em></strong>β ujarnya.</p>
<p>Lebih dari sekadar pertunjukan, Panggung Restorasi juga membuka ruang inklusif bagi pelaku UMKM lewat bazar kuliner tradisional khas Jawa dan Melayu. Aroma tempe mendoan, sate kere, hingga serabi hangat berpadu dengan sajian lemang dan asam pedas khas Melayu menciptakan pengalaman budaya yang lengkap dan hidup.</p>
<p>Acara ini sepenuhnya gratis dan terbuka untuk publik, sebuah pendekatan populis yang mempertegas wajah NasDem bukan hanya sebagai partai politik, tetapi juga pelestari identitas bangsa. Semangat restorasi tidak sekadar slogan ia ditunjukkan lewat panggung, peluh seniman, dan tawa anak-anak yang menyaksikan warisan leluhur mereka menari di atas pentas.(*)</p>
<p><em>Editor: WhenyΒ </em></p>

UpdateiNews | Meranti, (16/07/25) β Di balik aroma arang yang menyengat di tepian Pulau Merbau,…
UpdateiNews | Pekanbaru,(16/07/25) β Rangkaian panjang seleksi terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (eselon II) di…
Berita memperbarui | Meranti, 15/07/25) β Satu per satu tabir bisnis haram di Kepulauan Meranti…
Sebanyak 949 Siswa Ditetapkan sebagai Komcad Masa Depan Pertahanan Indonesia UpdateiNews | OKU TIMUR,(15/07/25) β…
UpdateiNews | Mimika, Papua Tengah (15/07/25) β Bangsa ini kembali berduka. Seorang prajurit TNI aktif,…
UpdateiNews | Meranti,(14/07/25)- Polres Kepulauan Meranti Melaksanakan Apel Gelar Pasukan Dalam rangka Operasi Patuh Lancang…
This website uses cookies.