UpdateiNews-JAKARTA 27 April 2025 – Seiring berjalannya waktu, modus kecurangan dalam ujian Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) dan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) semakin berkembang dan semakin sulit dideteksi. Praktik curang ini tidak hanya melibatkan penggunaan alat bantu tradisional, namun juga teknologi canggih yang digunakan peserta ujian untuk memperoleh jawaban secara tidak sah.
Menurut data dari pihak penyelenggara, kecurangan pada UTBK dan SNBT tidak hanya terjadi di ruang ujian, tetapi juga melibatkan jaringan yang lebih luas, termasuk oknum di luar ruang ujian. Dengan kemajuan teknologi, kecurangan kini melibatkan penggunaan perangkat komunikasi tersembunyi, seperti earphone mini yang memungkinkan peserta berkomunikasi dengan pihak luar.
Beberapa modus kecurangan yang kini tengah marak antara lain:
1. Penggunaan Perangkat Teknologi Canggih
Para peserta yang ingin curang memanfaatkan earphone mini atau perangkat komunikasi pintar yang dapat mengirimkan jawaban dari luar. Bahkan, ada yang menggunakan kacamata pintar yang terhubung langsung dengan ponsel atau alat lainnya untuk mendapatkan jawaban secara otomatis.
2. Penyalahgunaan Aplikasi Pencari Jawaban Otomatis
Selain perangkat keras, aplikasi pencari jawaban otomatis juga digunakan oleh peserta untuk mendapatkan jawaban selama ujian berlangsung. Aplikasi-aplikasi ini menggunakan teknologi pengenalan karakter atau optical character recognition (OCR) untuk memindai soal ujian dan mencari jawabannya di internet.
3. Bocoran Soal dari Oknum Terlibat
Kasus lain yang semakin meningkat adalah bocoran soal ujian yang beredar sebelum ujian dimulai. Jaringan yang terorganisir seringkali berperan dalam membocorkan soal kepada calon peserta yang membayar sejumlah uang untuk mendapatkan informasi ini.
4. Kolusi dengan Oknum Pengawas Ujian
Ada pula laporan yang menunjukkan bahwa beberapa peserta bekerja sama dengan oknum pengawas ujian untuk mendapatkan informasi atau bantuan selama ujian berlangsung. Beberapa pengawas juga dilaporkan menerima imbalan untuk membiarkan kecurangan berlangsung.
Untuk menghadapi berbagai modus kecurangan ini, pihak penyelenggara UTBK dan SNBT terus berupaya meningkatkan sistem pengawasan. Penggunaan teknologi pengawasan seperti kamera CCTV yang lebih canggih, pemantauan dengan perangkat biometrik, serta penerapan sistem deteksi penggunaan alat elektronik di ruang ujian menjadi bagian dari upaya ini.
“Pengawasan lebih ketat dan penggunaan teknologi pemantauan yang lebih mutakhir adalah kunci untuk mengurangi tingkat kecurangan dalam UTBK dan SNBT,” ujar seorang pejabat dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Meski demikian, para pengawas dan penyelenggara juga mengakui bahwa tantangan untuk mencegah kecurangan semakin besar, mengingat banyaknya peserta yang terus mencari cara untuk memanipulasi sistem demi kepentingan pribadi.
Ke depan, diharapkan dengan penerapan sistem yang lebih ketat dan pendalaman teknologi, UTBK dan SNBT dapat berjalan lebih adil dan transparan. Upaya preventif juga terus didorong, termasuk mengedukasi peserta ujian tentang pentingnya menjaga integritas dalam ujian.
Dengan semakin canggihnya modus kecurangan, penting bagi pihak berwenang dan peserta ujian untuk bekerja sama demi menciptakan proses seleksi yang bersih dan dapat diandalkan.(*)
Rilis : Redaksi News
Editor : Weny Christina