Categories: Infotorial

Miris! Wanita Sembunyikan Narkoba di Organ Intim, Polisi Hanya Tangkap Pengguna, Bukan Bandar Besar

UpdateiNews | Pekanbaru, (07/05/25) — Pengungkapan kasus narkoba yang terjadi di Perumahan Sidomulyo, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, meninggalkan ironi mendalam. Satuan Reserse Narkoba Polresta Pekanbaru berhasil menangkap empat orang yang diduga sebagai pengguna narkotika, dalam sebuah penggerebekan yang dilakukan pada Minggu, 20 April 2025. Salah satu dari pelaku, seorang wanita berinisial I (39), nekat menyembunyikan narkoba di dalam organ intimnya, menunjukkan betapa jauhnya mereka telah terseret dalam lingkaran gelap narkotika.

Penangkapan itu bermula dari laporan masyarakat tentang aktivitas mencurigakan di sebuah rumah di Jalan Parkit 7, Perumahan Sidomulyo. Dari lokasi tersebut, polisi mengamankan satu pria berinisial N (31), serta tiga wanita lainnya berinisial M (27), S (24), dan I. Ketika diamankan, ketiganya berada di dalam kamar dan diduga tengah menggunakan narkoba jenis sabu-sabu.

Yang mencengangkan, dari hasil penggeledahan terhadap pelaku I, polisi menemukan satu paket sabu-sabu seberat 13,87 gram dan 3,5 butir pil ekstasi yang disembunyikan dalam organ intimnya. Ini bukan sekadar kasus penyalahgunaan, melainkan refleksi nyata dari betapa rusaknya sistem sosial dan minimnya pengawasan terhadap peredaran narkoba.

Namun yang menjadi sorotan adalah: sampai kapan aparat hanya menangkap pengguna, sementara bandar dan pengendali peredaran narkoba seakan tak tersentuh? Kasus ini menunjukkan bahwa narkoba tak lagi beroperasi secara sembunyi-sembunyi di lorong gelap, tapi sudah “nyaman” berada di jantung kota di kawasan pemukiman, dekat pusat aktivitas masyarakat.

Publik pun bertanya-tanya: di mana sebenarnya pusat pengendali barang haram ini? Mengapa tempat-tempat yang diduga menjadi titik edar besar narkoba di Pekanbaru masih tetap “aman”? Apakah cukup hanya dengan menangkap orang-orang kecil yang sudah terjerat, sementara akar masalahnya dibiarkan tumbuh?

Sudah saatnya aparat penegak hukum bergerak lebih jauh. Tidak hanya melakukan penggerebekan terhadap pengguna yang sudah terjebak dalam kecanduan, tetapi membongkar jaringan besar di baliknya menutup tempat-tempat peredaran narkoba yang masih dibiarkan beroperasi. Jika tidak, maka penangkapan demi penangkapan hanya akan menjadi ironi berkepanjangan dalam perang melawan narkoba.(*)

“Kasus ini masih dalam penanganan Polresta Pekanbaru. Semua informasi dapat berkembang seiring penyidikan lebih lanjut”

Rilis: Redaksi

Editor: When

Bobby Setiawan

Recent Posts

Komisi I DPRD Pekanbaru Ultimatum Provider Internet: Urus Izin atau Tiang Dipotong. “Mayoritas Provider Tanpa Izin”

UPDATEINEWS | PEKANBARU,(16/08/25),-Komisi I DPRD Pekanbaru kembali menyoroti keberadaan tiang-tiang provider internet yang menjamur di…

5 hours ago

Skandal Tanpa Kontrak Rp 2,3 Miliar, Mantan Pekerja Jadi Kambing Hitam? Polres Dumai Terbitkan SP2HP Kedua

UPDATEINEWS | DUMAI,(16/08/25) - Awan gelap kembali menyelimuti kilang raksasa PT Kilang Pertamina Internasional (PT…

6 hours ago

Kasus SPPD Fiktif DPRD Riau: Jangan Berhenti pada Satu Tersangka, Publik Tak Mau Hanya Jadi Dagelan Politik

UPDATEINEWS | PEKANBARU, (16/08/25) - Kasus dugaan korupsi Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) fiktif DPRD…

8 hours ago

THM Nakal di Pekanbaru Diduga Main Pajak & Langgar Amdal-Andalalin, Pemko Diminta Tegas!

“Kalau aturan ini diabaikan, jelas ada konsekuensinya. Pemerintah harus berani mencabut izin, bukan hanya menutup…

10 hours ago

Petugas Keamanan DPRD Riau Ditemukan Meninggal, Kapolsek Pastikan Tidak Ada Tanda Kekerasan

UPDATEINEWS | PEKANBARU,(15/08/25) – Suasana di kompleks Kantor DPRD Provinsi Riau, Kamis (14/8/2025) sore, mendadak…

21 hours ago

💼 Skandal Pungutan MCU di Minas: Harapan Kerja Sirna, PT Bakrie & PHR Diduga Abai

UPDATEINEWS | SIAK,(15/08/25) — Puluhan calon pekerja di Kecamatan Minas, Kabupaten Siak, Riau, mendadak kehilangan harapan.…

1 day ago

This website uses cookies.