Mengejutkan! Mahasiswa Jadi Pengedar, 2.500 Butir Ekstasi dan Ratusan Gram Sabu Diamankan Polisi di Pekanbaru

UpdateiNews | Pekanbaru, (23/04/25) – Dunia pendidikan kembali tercoreng! Empat pengedar narkoba dibekuk jajaran Polsek Sukajadi, Polresta Pekanbaru dalam operasi rahasia yang mengguncang kota. Ironisnya, tiga dari empat pelaku yang ditangkap adalah mahasiswa aktif dari perguruan tinggi ternama di Riau.

Operasi senyap yang dilakukan pada Selasa (15/4) malam itu menjadi puncak dari penyelidikan panjang Unit Reskrim Polsek Sukajadi setelah menerima laporan dari warga mengenai aktivitas mencurigakan di kawasan hiburan malam dan pemukiman elit Jalan Riau, Air Hitam, Pekanbaru.

Ketiga mahasiswa, masing-masing berinisial LH (23), RC (20), dan AN (21), ternyata telah lama menjalankan bisnis haram ini dengan kedok sebagai pengunjung tetap klub malam. Dalam jaringan mereka, juga ada RT (30), seorang pria dewasa yang diduga kuat sebagai bandar utama dan penyuplai narkoba.

Saat penggerebekan berlangsung, polisi berhasil mengamankan barang bukti yang mencengangkan: 2.500 butir pil ekstasi dan 400 gram sabu-sabu—jumlah yang cukup untuk merusak ribuan generasi muda.

Kapolsek Sukajadi, Kompol Jorminal Sitanggang, dalam konferensi persnya menegaskan, “Ini sangat memprihatinkan. Tiga dari pelaku adalah mahasiswa. Mereka seharusnya menjadi agen perubahan, bukan justru terjerumus menjadi pelaku perusak masa depan bangsa.”

Penangkapan ini dilakukan dengan metode undercover buy, di mana petugas menyamar sebagai pembeli untuk menangkap para pelaku di tempat dan waktu yang telah ditentukan. Penangkapan berlangsung dramatis dan tanpa perlawanan berarti.

Kini keempatnya mendekam di tahanan Polresta Pekanbaru dan dijerat dengan Pasal 114 ayat 2 dan Pasal 112 ayat 2 Undang-Undang Narkotika, dengan ancaman hukuman minimal 20 tahun penjara hingga seumur hidup.

“Kami akan mengembangkan kasus ini hingga ke akar-akarnya. Siapa pun yang terlibat, akan kami kejar,” tambah Kompol Jorminal.

Kasus ini menjadi alarm keras bagi dunia pendidikan dan masyarakat luas—bahwa bahaya narkoba bisa menyusup ke mana saja, bahkan ke dalam ruang kuliah yang seharusnya menjadi tempat membangun masa depan.(*)

Rilis: Redaksi

Editor: When