Malam Idul Fitri, Warga Terlantar! Roro Pakning Bengkalis Tak Beroperasi, Pemerintah Bungkam

UpdateiNews | Bengkalis – Puluhan warga yang ingin menyeberang ke Pulau Bengkalis dibuat geram setelah layanan kapal roro penyebrangan mendadak terhenti. Ironisnya, insiden ini terjadi di malam Idul Fitri, momen sakral bagi umat Islam untuk berkumpul dengan keluarga. Hingga pukul 21.35 WIB, warga masih tertahan tanpa kepastian, sementara pihak berwenang terkesan lepas tangan.

Nanang, warga Desa Pangkalan Batang, dengan kesal mengungkapkan kekecewaannya.

“Orang mau menyeberang malah kapal tak ada! Masalah ini tak pernah selesai, yang lebih parahnya terjadi di malam Idul Fitri! Pemerintah Daerah ini macam tak bekerja dan tutup mata. Kita nyebrang bukan gratis atau utang, tapi pelayanannya seperti ini!” geramnya dengan logat Melayu yang khas.

Ketika dikonfirmasi, seorang petugas perhubungan bernama Suhaimi justru memberikan jawaban yang mengundang amarah publik. Dengan nada enteng, ia menyebut kapal mengalami kerusakan tanpa ada solusi yang jelas.

“Kan kapal ada empat, terakhir jam 21.30 WIB berangkat. Kapal cuma satu yang bergerak, itupun mesinnya hampir rusak. Makanya stop. Tiga kapal lainnya malah lebih parah, ada yang mesinnya jebol!” ujarnya tanpa menunjukkan itikad baik.

Lebih mengejutkan lagi, saat ditanya apakah ada perhatian dari Pemerintah Kabupaten Bengkalis atau upaya darurat untuk membantu warga, Suhaimi malah terdiam. Alih-alih memberikan solusi, ia justru menyarankan masyarakat untuk mencari alternatif sendiri.

“Sewa spit lah atau pompong la,” cetusnya seolah-olah nasib warga bukan menjadi tanggung jawab pemerintah.

Kejadian ini menambah panjang daftar buruknya layanan transportasi di Bengkalis. Warga mempertanyakan di mana peran Pemerintah Daerah dalam menjamin kelancaran transportasi publik, terutama pada hari-hari besar seperti Idul Fitri. Apakah masyarakat hanya dijadikan sapi perah dengan pungutan tarif, sementara pelayanan terus memburuk? Ataukah ada kepentingan lain yang membuat solusi bagi rakyat sengaja diabaikan?

Ketika pemerintah seharusnya hadir untuk rakyat, yang terjadi justru sebaliknya: ketidakpedulian yang mencolok! Hingga berita ini diturunkan, belum ada langkah konkret dari pihak terkait untuk mengatasi krisis ini. Warga hanya bisa berharap, tetapi sampai kapan?. (*)

Editor: When

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *