Categories: Infotorial

Mahkota Siak: Simbol Kepemimpinan Melayu yang Menyatukan Dunia dan Ruhani

UPDATEINEWS | PEKANBARU,(8/08/25) – Mahkota Kerajaan Siak Sri Inderapura bukan sekadar benda pusaka berbalut emas, intan, dan rubi. Ia adalah kitab tak tertulis yang memuat filosofi kepemimpinan Melayu menggabungkan kuasa duniawi dan tanggung jawab ruhani yang diwariskan lintas generasi.

Dipamerkan bersempena Hari Jadi ke-68 Provinsi Riau, mahkota ini menghadirkan detail simbolis yang sarat pesan. Di bagian depannya, terukir tulisan Arab mungil: “Bala Ruh Tajalli”, yang bagi sebagian orang mungkin terlewat, namun menyimpan makna teologis mendalam.

Ketua Umum DPH LAMR, Datuk Seri Taufik Ikram Jamil, menjelaskan:

“Bala Ruh adalah pengakuan ruh akan keesaan Allah sejak sebelum dunia ada, sedangkan Tajalli adalah penampakan sifat-sifat Ilahi kepada makhluk yang suci hatinya. Simbol ini mengingatkan, seorang raja bukan hanya memerintah rakyat, tetapi juga memikul amanah dari langit.”

Teratai: Filosofi Pemimpin yang Tumbuh dari Lumpur

Tiga bunga teratai (seroja) yang berdiri di puncak mahkota bukan sekadar ornamen indah. Dalam falsafah Melayu, teratai adalah lambang manusia yang menjaga kesucian hati meski berada di lingkungan yang keruh.

“Ia tumbuh di lumpur, namun tetap mekar indah. Inilah pesan bagi seorang pemimpin: kekuasaan boleh dikelilingi godaan, tapi hati dan niat harus tetap jernih,” kata Datuk Seri Taufik.

Jejak Sejarah dan Amanah Nasional, Mahkota ini dibuat oleh pengrajin Jawa atas perintah Sultan Syarif Kasim I, lalu diwariskan kepada para penerusnya. Peran terbesar mahkota terjadi pada 1945, saat Sultan Syarif Kasim II menyerahkannya kepada Republik Indonesia sebagai simbol persatuan dan dukungan kemerdekaan.

Sejak 2014, mahkota telah ditetapkan sebagai Cagar Budaya Tak Benda Nasional. Pameran tahun ini menjadi momentum bersejarah, karena untuk pertama kalinya masyarakat dapat melihat langsung mahkota asli Sultan Siak beserta pin dan pedang pusaka kerajaan, 7–10 Agustus 2025, di Jalan Sultan Syarif Kasim II, tepat di depan Masjid Raya Annur, Pekanbaru.

Makna yang Tetap Hidup

Dalam pandangan budaya Melayu, mahkota bukan sekadar hiasan kepala, melainkan peneguh janji antara pemimpin, rakyat, dan Tuhan. “Bala Ruh Tajalli” dan bunga teratai mengikat pesan itu menjadi satu bahwa kepemimpinan sejati lahir dari hati yang suci, niat yang tulus, dan keberanian menjaga amanah. (*)

Rilis: Redaksi 

Editor: Wheny 

Bobby Setiawan

Recent Posts

Komisi I DPRD Pekanbaru Ultimatum Provider Internet: Urus Izin atau Tiang Dipotong. “Mayoritas Provider Tanpa Izin”

UPDATEINEWS | PEKANBARU,(16/08/25),-Komisi I DPRD Pekanbaru kembali menyoroti keberadaan tiang-tiang provider internet yang menjamur di…

4 hours ago

Skandal Tanpa Kontrak Rp 2,3 Miliar, Mantan Pekerja Jadi Kambing Hitam? Polres Dumai Terbitkan SP2HP Kedua

UPDATEINEWS | DUMAI,(16/08/25) - Awan gelap kembali menyelimuti kilang raksasa PT Kilang Pertamina Internasional (PT…

5 hours ago

Kasus SPPD Fiktif DPRD Riau: Jangan Berhenti pada Satu Tersangka, Publik Tak Mau Hanya Jadi Dagelan Politik

UPDATEINEWS | PEKANBARU, (16/08/25) - Kasus dugaan korupsi Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) fiktif DPRD…

7 hours ago

THM Nakal di Pekanbaru Diduga Main Pajak & Langgar Amdal-Andalalin, Pemko Diminta Tegas!

“Kalau aturan ini diabaikan, jelas ada konsekuensinya. Pemerintah harus berani mencabut izin, bukan hanya menutup…

9 hours ago

Petugas Keamanan DPRD Riau Ditemukan Meninggal, Kapolsek Pastikan Tidak Ada Tanda Kekerasan

UPDATEINEWS | PEKANBARU,(15/08/25) – Suasana di kompleks Kantor DPRD Provinsi Riau, Kamis (14/8/2025) sore, mendadak…

20 hours ago

💼 Skandal Pungutan MCU di Minas: Harapan Kerja Sirna, PT Bakrie & PHR Diduga Abai

UPDATEINEWS | SIAK,(15/08/25) — Puluhan calon pekerja di Kecamatan Minas, Kabupaten Siak, Riau, mendadak kehilangan harapan.…

23 hours ago

This website uses cookies.