Kapolda Riau Tancap Gas! Satgas Pemberantas Perambah Hutan Siap Tindak Tanpa Ampun

Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan Tegas: Bentuk Satgas Pemberantasan Perambahan Hutan, Launching Pekan Depan

UpdateiNews| Pekanbaru,(06/06/25) – Langkah tegas diambil Kapolda Riau, Irjen Pol. Herry Heryawan, dalam menyikapi permasalahan kerusakan hutan yang semakin memengaruhi Bumi Lancang Kuning. Dalam waktu dekat, Polda Riau akan meluncurkan Satgas Pemberantasan Perambahan Hutan (Satgas PPH) yang terdiri dari gabungan kekuatan penuh Ditreskrimsus, Ditreskrimum, Ditpolairud, dan Brimobdan akan hadir tidak hanya di tingkat Polda, tapi juga di setiap Polres.

“Tidak ada toleransi terhadap pelaku illegal logging dan perambahan hutan. Kami akan bertindak tegas, cepat, dan terukur. Satgas ini akan segera diluncurkan pekan depan,” tegas Irjen Herry Heryawan.

🌳 DULU HIJAU MENYEGARKAN, KINI KRITIS DAN TERFRAGMENTASI

Riau pernah menjadi salah satu provinsi dengan penutupan hutan terluas di Sumatera. Pada era 1980-an hingga awal 1990-an, hutan Riau masih mendominasi lanskap wilayah ini, menjadi habitat penting bagi satwa langka seperti harimau Sumatera, gajah, dan beragam spesies endemik lainnya. Hutan rawa gambut dan hutan hujan tropisnya menyimpan karbon dalam jumlah besar, yang sangat penting dalam menghadapi perubahan iklim global.

Namun, dalam dua dekade terakhir, perubahan hutan, pembukaan lahan berskala besar untuk sawit, HTI (hutan tanaman industri), serta pembalakan liar telah menyebabkan degradasi secara besar-besaran. Data KLHK menunjukkan bahwa selama 30 tahun terakhir, Riau telah kehilangan lebih dari 65% tutupan hutannya.

Dampak nyata:

  • Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang hampir rutin terjadi setiap tahun.
  • Konflik agraria antara warga negara, korporasi, dan negara.
  • Ancaman ekologis seperti banjir bandang, kekeringan, dan hilangnya keanekaragaman hayati.

🛡️ SATGAS PPH: TEKANAN BALIK TERHADAP MAFIA PERAMBAH

Satgas PPH dibentuk sebagai respons yang terstruktur dan terkoordinasi terhadap situasi ini. Dengan struktur gabungan—Ditreskrimsus sebagai ujung tombak penyidikan, Ditreskrimum untuk penindakan lapangan, Ditpolairud untuk jalur udara dan kawasan pesisir, serta Brimob sebagai penguatan taktis—Satgas ini akan menjadi kekuatan reaksi cepat dan penindak keras terhadap para pelaku kejahatan kehutanan.

🗣️ KOMENTAR AHLI: “Kapolda Tidak Main-main, Ini Baru Serius”

Menurut Dr. Yanuar Rachman, pakar kehutanan dari Universitas Indonesia, langkah Polda Riau ini bukan hanya penting, tapi bisa menjadi patokan nasional.

“Kapolda Riau tidak bicara retorika. Ini konkret. Dibentuknya Satgas dengan struktur gabungan dan lintas fungsi menandakan keseriusan total. Ini harus didukung oleh seluruh pemangku kepentingan. Mafia kehutanan tidak bisa dilawan dengan cara biasa. Harus keras, cepat, dan presisi,” katanya.

“Hutan Riau itu bukan sekedar pohon. Itu ekosistem hidup. Sekali rusak, tidak bisa pulih seperti semula. Kalau ini dibiarkan, kita kehilangan masa depan. Jadi langkah Kapolda ini sangat strategis dan menyentuh inti persoalan,” tambahnya.

🤝 AJAKAN KOLABORASI & KAWAL BERSAMA

Irjen Herry juga menegaskan, bahwa keberhasilan Satgas PPH sangat bergantung pada sinergi dan dukungan masyarakat. Ia mengajak masyarakat, aktivis lingkungan, tokoh adat, dan akademisi untuk ikut mengawasi, memberi masukan, dan melaporkan setiap bentuk kejahatan kehutanan.

“Ini bukan kerja polisi saja. Ini perjuangan bersama. Kita harus membantah kembali hutan kita dari tangan-tangan rakus yang tidak peduli pada generasi masa depan,” tutupnya.

📌 CATATAN:

  • Satgas PPH Polda Riau akan diluncurkan resmi pekan depan.
  • Akan ada unit serupa di setiap Polres se-Riau.
  • Masyarakat dapat berpartisipasi dengan melaporkan dugaan aktivitas illegal logging melalui kanal pengaduan resmi Polda RiaU mungkin 💪🌲.

Rilis: Redaksi

Editor: When

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *