Categories: Infotorial

Harga Kelapa Meroket, Ekspor ke China Jadi Biang Keladi

UpdateiNews-Jakarta, 21 April 2025 – Harga kelapa di berbagai daerah di Indonesia melonjak tajam dalam beberapa minggu terakhir. Kenaikan harga ini diduga kuat disebabkan oleh meningkatnya volume ekspor kelapa ke Tiongkok (China), yang kini menjadi pasar utama bagi komoditas kelapa Indonesia.

Berdasarkan pantauan di sejumlah pasar tradisional seperti di Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Barat, harga kelapa utuh kini berkisar antara Rp6.000 hingga Rp8.000 per butir, naik hampir dua kali lipat dari harga sebelumnya yang berada di kisaran Rp3.000 – Rp4.000 per butir.

Permintaan China Naik Tajam

Peningkatan permintaan dari China menjadi salah satu faktor utama. Negara tersebut diketahui tengah gencar menyerap kelapa utuh, air kelapa, serta produk turunan seperti minyak kelapa murni (VCO) dan santan untuk kebutuhan industri makanan sehat, kecantikan, dan farmasi.

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), volume ekspor kelapa Indonesia ke China meningkat sebesar 31,7 persen pada kuartal pertama 2025 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

“Permintaan dari pasar luar negeri, khususnya China, memang sangat besar saat ini. Mereka berani membayar lebih tinggi, sehingga eksportir lebih memilih menjual ke luar negeri,” ujar Dr. Hartono, analis agribisnis dari Universitas Gadjah Mada.

UMKM dan Konsumen Merugi

Lonjakan harga ini menimbulkan dampak serius bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang bergantung pada kelapa sebagai bahan baku utama. Banyak pengrajin kue tradisional, produsen santan, dan penjual es kelapa terpaksa mengurangi produksi karena biaya operasional membengkak.

“Satu butir kelapa sekarang bisa sampai Rp7.000. Kalau kami tetap produksi dengan harga lama, kami rugi. Tapi kalau naikin harga jual, pembeli kabur,” keluh Rini, pemilik usaha kue basah di Pasar Senen, Jakarta.

Konsumen pun mulai mengeluh karena harga santan segar, parutan kelapa, hingga es kelapa muda ikut melonjak.

Petani Diuntungkan, Tapi Tetap Waspada

Berbeda dengan UMKM dan konsumen, petani kelapa justru menikmati keuntungan dari lonjakan harga ini. Mereka kini mendapatkan harga jual lebih tinggi di tingkat pengepul.

“Kami senang karena harga naik. Biasanya kami jual Rp1.500 per butir, sekarang bisa Rp3.000–Rp3.500. Tapi kami juga khawatir kalau nanti ekspor disetop, harga langsung anjlok,” kata Amir, petani kelapa di Kabupaten Indragiri Hilir, Riau.

Pemerintah Diminta Bertindak

Sejumlah ekonom dan pelaku usaha meminta pemerintah untuk segera mengambil langkah. Salah satunya adalah dengan mengatur kuota ekspor dan memastikan pasokan domestik tetap aman.

“Pemerintah perlu menyeimbangkan antara keuntungan dari ekspor dengan kebutuhan dalam negeri. Jangan sampai rakyat kecil jadi korban karena komoditas penting seperti kelapa jadi langka dan mahal,” ujar Siti Wahyuni, Ketua Asosiasi UMKM Pangan Tradisional.

Pihak Kementerian Perdagangan menyatakan sedang mengkaji kebijakan pembatasan ekspor atau pengaturan zonasi ekspor kelapa.

“Kami tidak ingin ekspor justru menimbulkan tekanan harga di dalam negeri. Kami sedang menyiapkan skema penyeimbang agar ekspor tetap jalan, tapi masyarakat juga terlindungi,” jelas Ahmad Firdaus, Direktur Ekspor Produk Pertanian Kemendag.

Lonjakan harga kelapa akibat ekspor ke China menjadi cermin bagi pentingnya pengelolaan sumber daya alam secara adil dan berkelanjutan. Di tengah tingginya permintaan global, kesejahteraan petani memang meningkat, namun keseimbangan dengan kebutuhan nasional harus tetap dijaga.(*)

 

Rilis   : Agoes. B

Editor: Weny Christina

Bobby Setiawan

Recent Posts

Gawattt!!! Alamat Fiktif Pemenang Tender Jalan Sabak Auh, Diduga Ada Kongkalikong?

UPDATEINEWS | SIAK, (18/08/25) – Dugaan aroma busuk kembali menyeruak dari proyek pemerintah di Kabupaten…

4 hours ago

Walikota Pekanbaru Bagikan 1.991 Paket Sembako untuk Pasukan Kuning

UPDATEINEWS | PEKANBARU,(18/08/25) - Seusai upacara penurunan bendera HUT ke-80 RI, Minggu (17/8/2025), ribuan pasukan…

5 hours ago

Proyek Siluman Rp1,5 Miliar di Halmahera Barat: Plt Kadis Perindag Malut Diduga Bermain Api Korupsi

UPDATEINEWS | TERNATE,(18/08/25) -Aroma busuk korupsi kembali menyeruak dari tubuh birokrasi Maluku Utara. Kali ini,…

5 hours ago

Paripurna DPRD Pekanbaru: Drama Kuorum, Etika, dan Marwah yang Terkoyak

UPDATEINEWS | PEKANBARU,(18/08/25) - Rapat Paripurna DPRD Kota Pekanbaru yang seharusnya menjadi forum terhormat dalam…

1 day ago

HUT RI KE 80 ; Kapolres Kepulauan Meranti Hadiri Penyerahan Remisi Umum ke 373 Orang Tahanan Lapas

UPDATEINEWS | MERANTI,(17/08/25) - Bertempat di Lembaga Kelas II-B Selatpanjang Kec. Tebing Tinggi Kab. Kep.…

2 days ago

UIN Suska Riau Gelar Turnamen Badminton Rektor Cup II: Ajang Sportivitas dan Silaturahmi Komunitas

UPDATEINEWS | PEKANBARU,((17/08/25) - Pekanbaru, UpdateiNews – Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim Riau…

2 days ago

This website uses cookies.