Halte Usang, Rumah Mewah: Pejabat Trans Metro Pekanbaru Disorot, Desakan Dinonaktifkan Menguat

Aliansi Pemuda Anti Korupsi (APAK) dukung PETIR Bongkar Dugaan Kekayaan Tak Wajar Sarwono SST

UPDATEINEWS | PEKANBARU,(4/08/25)- Sorotan tajam mengarah pada Sarwono SST, Kepala UPTD Trans Metro Pekanbaru (TMP), setelah gaya hidup mewahnya dibongkar oleh dua organisasi pemuda anti-korupsi, PETIR dan APAK. Di tengah kondisi halte TMP yang memprihatinkan dan terabaikan, justru rumah pribadi sang pejabat yang berdiri megah di kawasan elite Tenayan Raya menjadi perhatian publik.

Aktivis Pemuda Tri Karya (PETIR) menyebut rumah tersebut berlantai dua, bergaya modern-klasik dengan pilar tinggi, fasad eksklusif, serta lantai granit yang hanya dijumpai pada hunian kalangan elite. Tak hanya itu, PETIR juga mendokumentasikan sejumlah kendaraan mewah yang dimiliki Sarwono:

  • Toyota Fortuner hitam (BA 1517 EAA)
  • Mitsubishi Pajero Sport (BM BA 4 RI)
  • Toyota Kijang Innova hitam
  • Toyota Hilux
  • Satu unit sepeda motor sport hitam

Namun, semua harta tersebut tidak tercantum dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). Bahkan nama Sarwono tak ditemukan dalam basis data pelapor KPK. Menurut Jakop Sihombing dari PETIR, kondisi ini mengindikasikan adanya ketidaksesuaian antara penghasilan dan gaya hidup, serta dugaan kuat manipulasi atau penyembunyian kekayaan.

“Sebagai pejabat yang mengelola layanan publik, semestinya Sarwono fokus pada pelayanan rakyat. Tapi halte-halte bus di kota ini rusak, terbengkalai. Lalu rumah dan kendaraan pribadinya justru kelas sultan?” kritik Jakop pedas.

PETIR menilai, kemewahan ini tidak berdiri sendiri. Mereka menduga adanya kaitan dengan anggaran perawatan halte dan operasional TMP yang belakangan mencuat dalam audit internal Pemkot Pekanbaru. PETIR menyatakan siap melaporkan kasus ini ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) lengkap dengan dokumentasi visual dan keterangan warga.

APAK: Wali Kota Harus Nonjobkan Sarwono Sementara

Dukungan terhadap langkah PETIR datang dari Aliansi Pemuda Anti Korupsi (APAK) yang diketuai oleh Bob Riau. Ia menyebut langkah investigatif yang dilakukan PETIR sebagai “pukulan telak” bagi mental korup di sektor layanan publik.

“Tindakan kawan-kawan dari PETIR sangat bagus. Kami di sini bukan anti pemerintah, tapi kami peduli. Kami mendesak Wali Kota Pekanbaru menonaktifkan sementara Sarwono dari jabatannya sebagai Kepala UPT Transmetro dan Halte, sambil kami buktikan dugaan pelanggarannya,” ujar Bob Riau kepada jurnalis.

APAK bahkan mengungkap bahwa Sarwono pernah dilaporkan ke Kejati Riau atas dugaan penyalahgunaan wewenang terkait dugaan korupsi dana perbaikan Halte di 2024 ” kami APAK juga sudah melaporkan Kepala UPT TMP Sarwono ke Kejati dan saya laporkan langsung juga ke Walikota saat masih di bogor ikuti pelatihan kepala daerah, namun hingga kini belum ada penjelasan resmi dari aparat penegak hukum bahkan Walikota juga masih tidak ada tindakan terhadap Sanwono” tegas Bob dengan nada geram.

“Kami ingatkan seluruh pemerintah kabupaten dan kota di Riau. Jangan biarkan rakyat terus menanggung beban sementara pejabatnya hidup di atas tumpukan kemewahan yang mencurigakan,” tegas Bob.

Sarwono Bungkam, Publik Bertanya

Hingga berita ini diturunkan, Sarwono belum memberikan keterangan resmi, meski telah dihubungi melalui sambungan telepon dan pesan singkat. Sikap bungkam ini semakin memperkuat kecurigaan publik akan asal-usul kekayaan sang pejabat yang tidak sebanding dengan jabatan yang diembannya.

Kasus ini menjadi gambaran pentingnya peran aktif masyarakat sipil dalam mengawasi kekayaan dan integritas pejabat publik, khususnya di sektor pelayanan yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Jika benar terjadi pelanggaran, hukum harus ditegakkan. Dan jika tidak terbukti, klarifikasi terbuka harus segera dilakukan.(*)

Rilis: Redaksi

Editor: Wheny 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *