<p><strong>UpdateiNews | Taluk Kuantan,(29/06/25)</strong> &#8211; Tidak kurang dari setengah tahun (6 bulan-red), aktivitas tambang emas terbesar di Kuansing beroperasi di beberapa desa di Kecamatan Hulu Kuantan, kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau.</p>
<p>Tidak tanggung-tanggung, tambang emas di Hulu Kuantan terpantau menggunakan belasan alat berat excavator untuk menggali material tanah yang mengandung butiran-butiran emas.</p>
<p>Adapun desa-desa yang terdampak dari kejinya aktivitas tambang emas Ilegal di Hulu Kuantan itu diantaranya desa Lubuk Ambacang, desa Sungai Alah, dan desa Sampurago.</p>
<p>Ketiga desa tersebut saat ini kondisinya sudah porak poranda oleh aktivitas penambangan emas tanpa izin (PETI), yang tidak kurang dari enam bulan beroperasi di permukiman warga.</p>
<blockquote><p><strong><em>&#8221; Desa kami sudah hancur. Tidak tau kepada siapa kami harus mengadu. Media pun senyap seakan-akan tidak pernah terjadi kegiatan illegal di desa kami. Semuanya bungkam,&#8221; kata salah seorang warga Lubuk Ambacang yang sengaja namanya tidak dituliskan demi kenyamanan narasumber.</em></strong></p></blockquote>
<p>Kendati beroperasi terlihat di pinggir jalan raya, tampaknya pelaku usaha tambang emas Ilegal tersebut tidak merasa bersalah, dan seperti tidak terjadi apa-apa. Ini semakin menguatkan dugaan kekuatan besar di belakang mereka.</p>
<blockquote><p><strong><em>&#8221; Saya yakin ada kekuatan besar sebagai pemodal di belakang yang menjadi bekingan mereka, sehingga tidak satupun yang berani bersuara,&#8221; kata narasumber mengakhiri.</em></strong></p></blockquote>
<p>Narasumber juga merincikan jumlah alat berat excavator yang memporak-porandakan beberapa desa di Hulu Kuantan. Diantaranya, di Desa Lubuk Ambacang (Pulau tempurung) ada sekitar 5 unit, Sungai Alah 3 unit, dan Sampurago 1 unit.</p>
<p>Menerima informasi tersebut, aktivis muda Riau, Muhammad Arsyad mengecam keras tindakan para pelaku bisnis ilegal yang merusak lingkungan di beberapa desa di kecamatan Hulu Kuantan itu.</p>
<p>Arsyad menyebut, sekuat apapun bekingan mereka di kegiatan illegal, kalau sudah berhadapan dengan rakyat yang tertindas, mereka tidak akan ada apa-apanya.</p>
<p>Arsyad juga menyoroti kinerja Polsek Hulu Kuantan, maupun Polres Kuansing yang terkesan tutup mata dengan kegiatan illegal tersebut.</p>
<blockquote><p><strong><em>&#8220;Kalau tidak mampu menghentikan bisnis ilegal di Kuansing, minta bantu lah sama Polda Riau. Jangan seakan-akan kalian tidak tahu sama sekali,&#8221; ujar aktivis muda Riau itu.(*)</em></strong></p></blockquote>
<p><em>Rilis: Jurnalis Ars | Redaksi</em></p>
<p><em>Editor: When</em></p>

UpdateiNews | Meranti, (16/07/25) โ Di balik aroma arang yang menyengat di tepian Pulau Merbau,…
UpdateiNews | Pekanbaru,(16/07/25) โ Rangkaian panjang seleksi terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (eselon II) di…
Berita memperbarui | Meranti, 15/07/25) โ Satu per satu tabir bisnis haram di Kepulauan Meranti…
Sebanyak 949 Siswa Ditetapkan sebagai Komcad Masa Depan Pertahanan Indonesia UpdateiNews | OKU TIMUR,(15/07/25) โ…
UpdateiNews | Mimika, Papua Tengah (15/07/25) โ Bangsa ini kembali berduka. Seorang prajurit TNI aktif,…
UpdateiNews | Pekanbaru,(14/07/25)-Langit malam Pekanbaru disemarakkan oleh dentuman gamelan, sorak penonton, dan gerakan mistis Kuda…
This website uses cookies.