Pengukuhan tujuh Guru Besar baru mengangkat jumlah profesor aktif Unri menjadi 130 orang bukti kekuatan riset dan daya saing global universitas kebanggaan Bumi Lancang Kuning.
UPDATEINEWS|PEKANBARU,(13/08/25)– Universitas Riau (Unri) resmi mengukuhkan tujuh Guru Besar baru, Senin (11/8/2025), di Gedung Student Center Unri. Momen bersejarah ini tak hanya menjadi kebanggaan civitas akademika, tetapi juga menegaskan posisi Unri sebagai pusat keunggulan pendidikan tinggi yang siap bersaing di tingkat nasional dan internasional.
Rektor Unri, Prof Dr Sri Indarti, SE, MSi, menyebut penambahan tujuh profesor ini adalah capaian strategis yang melampaui prestasi personal.
“Gelar ini mencerminkan kualitas, integritas, keahlian, produktivitas, dan kontribusi luar biasa dalam pengembangan ilmu pengetahuan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat,” ujarnya.
Dengan tambahan ini, Unri kini memiliki 130 Guru Besar aktif angka yang menempatkan universitas ini di jajaran perguruan tinggi dengan kekuatan akademik mumpuni di Indonesia.
Daftar Guru Besar yang Dikukuhkan
- Prof Dr Yelmida Aziz, MSi – Teknik Kimia/Kimia Material, Fakultas Teknik
- Prof Dr Ir Niken Ayu Pamukas, MSi – Teknologi Budi Daya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Kelautan
- Prof Dr Yanuar, MSi – Material Maju, FMIPA
- Prof Dr Elfizar, SSi, MKom – Ilmu Komputer, FMIPA
- Prof Dr Dra Kamaliah, MM, Ak, CA – Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
- Prof Dr Rahman Karnila, SPi, MSi – Ilmu/Sains Pangan, Fakultas Perikanan dan Kelautan
- Prof Tetty Marta Linda, SSi, MSi, PhD – Mikrobiologi & Bioteknologi, FMIPA
Sri Indarti menegaskan, penambahan profesor ini akan memperkuat kolaborasi riset yang berdampak nyata, meningkatkan kontribusi ilmiah, dan membuka jejaring global yang lebih luas bagi Unri.
“Kami ingin Unri dikenal bukan hanya di dalam negeri, tetapi juga di panggung internasional,” tegasnya.
Pengukuhan ini diharapkan menjadi pemantik semangat sivitas akademika untuk terus mengukir prestasi, menjaga marwah keilmuan, dan mengangkat nama Riau sebagai pusat inovasi dan riset berdaya saing tinggi.(*)
Rilis: Redaksi
Editor: wheny
