UpdateiNews-Jakarta, 13 Mei 2025 — Harga emas mengalami penurunan tajam dalam dua hari terakhir, baik di pasar global maupun domestik. Faktor utama penyebabnya adalah penguatan Dolar AS dan aksi ambil untung investor setelah harga emas sempat mencapai rekor tertinggi.
Di pasar internasional, harga emas spot merosot lebih dari 1,6% menjadi USD 3.311 per ons. Kuatnya Dolar AS akibat kesepakatan dagang antara Amerika Serikat dan Inggris membuat harga emas menjadi lebih mahal bagi pembeli dengan mata uang lain, sehingga permintaan pun menurun.
Sementara itu, harga emas batangan PT Aneka Tambang (Antam) di Indonesia juga ikut tertekan. Pada Kamis, 9 Mei 2025, harga emas Antam tercatat turun Rp 27.000 per gram menjadi Rp 1.926.000, dari sebelumnya Rp 1.953.000 per gram.
Analis menyebut kondisi ini sebagai fase koreksi wajar setelah reli panjang emas. Istilah “blowoff top” digunakan untuk menggambarkan situasi di mana harga naik tajam sebelum terkoreksi karena aksi profit taking.
Selain faktor teknikal, meredanya ketegangan perdagangan global dan ekspektasi kebijakan moneter The Fed turut mendorong investor beralih ke aset berisiko, mengurangi daya tarik emas sebagai aset safe haven.
Meski demikian, para analis mengingatkan investor untuk tetap memperhatikan faktor geopolitik dan inflasi global yang sewaktu-waktu bisa mendorong harga emas kembali naik. Penurunan ini juga dilihat sebagai peluang akumulasi bagi investor jangka panjang.(*)
Rilis : Agoes.B
Editor : Weny Christina