UpdateiNews-Jakarta, 27 April 2025
Gaya hidup malas gerak atau yang lebih dikenal dengan istilah “mager” kini tak lagi sekadar menjadi bahan bercanda. Studi terbaru menunjukkan bahwa kebiasaan kurang bergerak dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko kematian dini secara signifikan.
Menurut penelitian yang dirilis oleh World Health Organization (WHO), sekitar 2 juta kematian setiap tahun di seluruh dunia terkait langsung dengan pola hidup sedentari — yaitu kebiasaan duduk terlalu lama dan minim aktivitas fisik. Aktivitas harian yang rendah dikaitkan dengan risiko lebih tinggi terhadap penyakit jantung, stroke, diabetes tipe 2, obesitas, hingga beberapa jenis kanker seperti kanker usus dan kanker payudara.
“Malas bergerak memperlambat metabolisme tubuh, menurunkan efektivitas kerja jantung dan paru-paru, serta mempercepat penumpukan lemak di pembuluh darah,” jelas dr. Rizky Anggraini, SpJP, seorang spesialis jantung dari RS Cipto Mangunkusumo. “Dalam jangka panjang, ini memperbesar kemungkinan serangan jantung mendadak atau komplikasi kronis yang berujung pada kematian dini.”
Penelitian lain yang dipublikasikan dalam Journal of the American Medical Association (JAMA) juga mengungkapkan bahwa orang dewasa yang duduk lebih dari 8 jam per hari tanpa disertai aktivitas fisik yang cukup memiliki risiko kematian 20% hingga 30% lebih tinggi dibandingkan mereka yang aktif bergerak.
Mager di Era Digital
Fenomena “mager” semakin melekat terutama di era digital, di mana hampir semua aktivitas bisa dilakukan dari rumah — mulai dari belanja, bekerja, hingga bersosialisasi. Banyak orang menghabiskan waktu berjam-jam di depan layar tanpa disadari, memperparah gaya hidup tidak aktif.
“Mager bukan hanya soal malas olahraga, tapi juga minimnya gerakan tubuh sepanjang hari. Padahal, aktivitas kecil seperti berjalan kaki, naik tangga, atau sekadar berdiri di sela-sela pekerjaan sudah memberi dampak besar untuk kesehatan,” tambah dr. Rizky.
Solusi: Bergerak Setiap Hari
Para ahli menyarankan, untuk meminimalkan risiko, seseorang perlu melakukan aktivitas fisik setidaknya 150 menit per minggu dengan intensitas sedang, seperti berjalan cepat, bersepeda santai, atau berenang.
*Tips sederhana untuk melawan “mager” antara lain:
*Berjalan kaki selama 5 menit setiap 1 jam duduk.
*Menggunakan tangga daripada lift.
*Berdiri saat menelepon.
*Memasukkan olahraga ringan ke dalam rutinitas harian.
“Mulailah dengan langkah kecil. Tidak perlu langsung olahraga berat. Yang penting tubuh tidak diam terlalu lama,” ujar dr. Rizky menutup penjelasannya.
Kesimpulannya, mager mungkin terasa nyaman sesaat, tapi dalam jangka panjang, gaya hidup ini bisa mempercepat kerusakan organ tubuh dan memperbesar risiko kematian dini. Bergeraklah, demi hidup lebih panjang dan lebih sehat.(*)
Rilis    : Redaksi News
Editor  : Weny Christina