Kasus Pencurian Rumah di Bukit Raya Mandek, Kinerja Polsek Kembali Disorot

UpdateiNews | Pekanbaru, (26/04/25) – Kasus pencurian yang menimpa rumah almarhum keluarga Adin Sinaga di kawasan Simpang Tiga, Bukit Raya, kembali membuka luka lama soal lemahnya penegakan hukum di tingkat sektor. Rumah yang saat ini dijaga oleh Akmaluddin, seorang wiraswasta lokal, telah menjadi sasaran pencurian untuk kedua kalinya. Ironisnya, meski laporan resmi telah dibuat sejak Februari lalu, proses penyelidikan berjalan di tempat.

Dalam laporan polisi bernomor LP/127/II/2025 yang dilayangkan pada 24 Februari 2025, Akmaluddin melaporkan kehilangan instalasi kabel listrik secara menyeluruh dengan total kerugian mencapai Rp15 juta. Peristiwa ini terjadi pada 14 Februari 2025, namun hingga kini belum ada perkembangan berarti dalam penanganan kasus oleh pihak Polsek Bukit Raya.

“Kami sudah berikan semua keterangan dan bukti yang kami punya, tapi sampai sekarang tak ada kejelasan. Seolah laporan ini hanya numpang lewat di meja penyidik,” ujar Akmaluddin saat ditemui wartawan di kediamannya.

Situasi semakin mengkhawatirkan karena lokasi sekitar rumah korban kerap dijadikan tempat berkumpulnya kelompok yang diduga preman. Sebuah lahan kosong milik seorang warga bernama Pak Alwi bahkan dilaporkan digunakan sebagai tempat transaksi barang-barang hasil curian dan aktivitas penyalahgunaan narkoba jenis sabu. Warga mendesak agar aparat bertindak tegas terhadap pemilik lahan dan aktivitas ilegal yang berlangsung di sana.

Sorotan tajam pun datang dari kalangan akademisi. Dr. M. Yusuf, pakar hukum pidana dari Universitas Riau, menilai lambannya penanganan kasus ini sebagai indikasi lemahnya sistem investigasi di tingkat Polsek.

“Dalam kasus pencurian, apalagi dengan nilai kerugian yang cukup besar, aparat seharusnya dapat bergerak cepat dan menghasilkan progres dalam waktu maksimal beberapa minggu. Jika tidak, publik wajar mempertanyakan integritas dan efektivitas penegak hukum,” ujarnya.

Warga sekitar juga mengeluhkan minimnya komunikasi dan transparansi dari pihak kepolisian dalam memberikan informasi tindak lanjut atas laporan-laporan kriminal di lingkungan mereka.

Mandeknya penanganan kasus ini menambah daftar panjang keluhan masyarakat terhadap layanan kepolisian di tingkat sektor. Publik pun semakin gencar menuntut adanya reformasi menyeluruh di tubuh institusi penegak hukum, terutama pada lini paling depan yang bersentuhan langsung dengan warga.(*)

Catatan Redaksi:
Redaksi akan terus memantau dan mengikuti perkembangan penyelidikan kasus ini. Segala informasi terbaru yang relevan akan segera diperbarui dalam pemberitaan lanjutan.

Rilis: Redaksi

Editor: When

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *