UpdateiNews-Gresik(21/4)Sejumlah karyawan di perusahaan manufaktur UD Sentosa Seal, yang berlokasi di kawasan industri Gresik, Jawa Timur, mengaku mengalami pemotongan gaji setelah menunaikan ibadah salat Jumat. Kasus ini mulai mencuat setelah salah satu karyawan membagikan keluhannya melalui media sosial dan mendapat respons luas dari warganet.
Menurut pengakuan karyawan berinisial AR, kebijakan pemotongan gaji tersebut telah berlangsung beberapa bulan terakhir. “Kami merasa tidak adil. Salat Jumat itu kewajiban, tapi malah dianggap mangkir kerja dan gaji dipotong,” ujarnya saat ditemui pada Senin (21/4).
Pemotongan gaji ini, lanjut AR, berkisar antara Rp30.000 hingga Rp50.000 per minggu, tergantung jam istirahat yang digunakan untuk salat. Padahal, salat Jumat secara umum dilakukan di sela waktu istirahat siang dan merupakan hak yang dilindungi undang-undang.
Tindakan tersebut langsung mendapat sorotan dari aktivis ketenagakerjaan dan organisasi keagamaan setempat. Ketua LSM Keadilan Pekerja, Rudi Hartono, menilai kebijakan perusahaan tersebut melanggar hak dasar karyawan. “Ini jelas melanggar Pasal 29 UUD 1945 dan UU Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003. Karyawan punya hak beribadah tanpa dihalangi,” tegasnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak manajemen UD Sentosa Seal belum memberikan tanggapan resmi. Upaya konfirmasi yang dilakukan tim media juga belum mendapat jawaban.
Sementara itu, Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Gresik menyatakan akan segera menurunkan tim investigasi untuk menelusuri kebenaran laporan tersebut. “Kami tidak akan mentolerir pelanggaran hak pekerja. Jika terbukti, sanksi administratif hingga pidana bisa diberlakukan,” ujar Kepala Disnaker Gresik, Dwi Astuti.
Kasus ini kini tengah dalam perhatian publik, khususnya para buruh dan pekerja di sektor informal yang juga kerap menghadapi persoalan serupa secara diam-diam.(*)
Rilis : Agoes. B
Editor : Weny Christina
