UpdateiNews-Jakarta(15/4) – Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) mengungkapkan adanya gelombang pengunduran diri yang signifikan dari kalangan dosen Aparatur Sipil Negara (ASN). Diperkirakan sekitar 700 dosen ASN memilih mundur lantaran tidak bersedia ditempatkan di lokasi yang telah ditentukan oleh pemerintah.
Fenomena ini menjadi sorotan karena menunjukkan tantangan besar dalam distribusi tenaga pendidik, terutama di perguruan tinggi yang tersebar di wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal). Pemerintah selama ini mendorong mobilitas ASN demi pemerataan kualitas pendidikan, namun kenyataannya tidak semua bersedia mengikuti penugasan ke daerah.
Menteri PANRB menyayangkan keputusan para dosen yang mengundurkan diri, mengingat proses rekrutmen ASN telah melalui tahapan seleksi yang panjang dan memakan anggaran negara. “Penempatan adalah bagian dari tanggung jawab sebagai ASN. Ketika mendaftar, mereka telah menyetujui bahwa siap ditempatkan di mana saja,” ujar Menpan RB.
Pemerintah juga menegaskan bahwa ASN yang mengundurkan diri setelah lulus seleksi akan dikenai sanksi, salah satunya adalah larangan mengikuti seleksi ASN pada periode berikutnya. Hal ini dilakukan sebagai bentuk ketegasan dan tanggung jawab terhadap formasi yang telah disediakan.
Hingga kini, Kemenpan RB terus berupaya menyesuaikan regulasi dan sistem rekrutmen agar ASN, termasuk dosen, benar-benar siap menjalankan tugas di seluruh penjuru negeri.(*)
Editor:Weny Christina
