UpdateiNews | Siak,(20/07/25)– Sistem tender proyek pemerintah Kabupaten Siak kembali menjadi sorotan tajam. Kali ini, nama J E, Kepala ULP Kabupaten Siak, diduga kuat menjadi otak di balik permainan proyek yang tidak berpihak pada kontraktor lokal. Proses lelang hanya dijadikan formalitas, sementara pemenang tender telah ditentukan jauh sebelum dokumen resmi diumumkan.
Kontraktor lokal menjerit. Mereka menuding J E tidak menjadi pelindung kepentingan anak daerah, melainkan lebih memilih melayani jatah proyek oknum Polres dan Kejari Siak. Bahkan, proyek-proyek bernilai besar lebih sering jatuh ke tangan perusahaan luar daerah yang kemudian menyerahkan pelaksanaan ke subkon lokal “titipan”.
“ULP di Siak itu cuma jadi jalur distribusi jatah aparat. Kalau kita bukan bagian dari jaringan itu, gak ada tempat,” ungkap seorang kontraktor lokal senior di Siak.
Laporan lapangan mengungkapkan sejumlah modus manipulasi yang kerap terjadi:
LPSE hanya menjadi legalisasi atas proses yang sebenarnya penuh rekayasa. Dan nama J E kian santer disebut sebagai aktor sentral dalam pusaran itu.
Sumber internal pemkab menyebut bahwa oknum di Polres dan Kejari Siak diduga secara rutin mendapat “jatah proyek”. Mereka bahkan bisa menekan Pokja untuk memenangkan rekanan yang telah mereka rekomendasikan.
“Ini bukan rahasia lagi. Kadang proyek dipaksa lolos karena ‘ada bintang di belakangnya’. Pokja pun sering tak berdaya,” ujar salah satu ASN teknis di lingkungan Pemkab Siak.
Kami menegaskan, institusi Polri dan Kejaksaan tidak boleh dijadikan alat tekanan atau tameng kepentingan proyek. Fungsi APH adalah penegakan hukum, bukan pengatur proyek negara!
Dengan kepemimpinan baru di Kabupaten Siak, harapan masyarakat kini tertuju pada Afni dan Syamsurizal untuk melakukan reformasi besar-besaran terhadap sistem pengadaan.
Cabut oknum yang memperdagangkan proyek. Copot Kabag ULP jika terbukti tidak netral. Bangun sistem lelang yang berpihak pada anak negeri.
“Bupati dan Wakil Bupati jangan hanya ganti wajah, tapi sistemnya juga harus dibersihkan dari akar busuknya,” seru tokoh muda Siak dari LSM lokal.
Kami menyerukan kepada seluruh masyarakat Siak:
Skandal ini bukan hanya soal proyek, tapi penghinaan terhadap rakyat Siak. Ketika proyek dibagi kepada oknum aparat, ketika anak daerah tak diberi ruang, dan ketika sistem ULP hanya jadi stempel permainan, maka negeri ini sedang dijarah oleh para makelar.
Rilis: Ed | Redaksi
Editor: Wheny
“NKRI Untung Besar dari Riau, Tapi Rakyat Riau Selalu Jadi Korban” UPDATEINEWS | PEKANBARU,(17/08/25) -…
Manipulasi Data TPP yang Menggerogoti Birokrasi UPDATEINEWS|BERAU, (17/08/25) - Kasus korupsi yang menyeret seorang ASN…
UPDATEINEWS | PEKANBARU, (17/08/25) - Asap kembali menebal, dan jari telunjuk publik lagi-lagi mengarah ke…
UPDATEINEWS| JAKARTA, (17/08/25) - Polemik pasal karet dalam Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) kian…
Empat Pengedar 73 Kg Narkoba Divonis Mati di PN Siak: Alarm Bahaya Peredaran Gelap di…
UPDATEINEWS | PEKANBARU,(16/08/25),-Komisi I DPRD Pekanbaru kembali menyoroti keberadaan tiang-tiang provider internet yang menjamur di…
This website uses cookies.