“Ketika perencanaan dianggap formalitas, dan anggaran menjadi ladang kompromi politik, maka rakyat hanya menunggu waktu untuk membayar mahal kerusakan itu.”
UpdateiNews | Pekanbaru,(19/06/25) – Ketua DPRD Provinsi Riau Kaderismanto secara resmi menyuarakan rencana pembentukan Panitia Khusus (Pansus) untuk mengusut dugaan penyimpangan besar dalam penyusunan dan pelaksanaan APBD Riau Tahun Anggaran 2024.
Langkah ini muncul setelah BPK RI mengungkap sejumlah temuan kritis dalam audit keuangan Pemprov Riau. Temuan tersebut tak hanya menyoroti teknis pelaksanaan, tetapi juga menyentuh jantung persoalan: penetapan anggaran di luar dokumen perencanaan resmi.
Dokumen resmi menunjukkan perbedaan yang mencolok:
Angka tersebut bukan hanya anomali administratif, tapi diduga kuat sebagai indikasi “selipan proyek”, titipan kepentingan politik, atau bahkan rekayasa angka demi tujuan elektoral.
Peningkatan signifikan ini bertentangan dengan sejumlah regulasi utama:
➡️ APBD harus berbasis RKPD dan KUA, bukan negosiasi politik yang mengabaikan nalar fiskal.
Skema Automatic Warrant Book (AWB) yang seharusnya mempercepat pencairan anggaran justru diduga menjadi alat untuk mempercepat “pengurasan anggaran”. Akibatnya, belanja meningkat tajam tanpa dukungan pendapatan, dan akhirnya:
Dalam sidang Pansus nanti, publik mendesak agar semua pejabat yang terlibat dalam pengesahan APBD 2024 dipanggil, termasuk:
Mereka adalah aktor kunci yang diduga mengetahui atau bahkan menyetujui postur APBD bermasalah ini.
Pengamat dari Universitas Riau, Dr. Rinaldi, M.PA, mengatakan:
“Temuan BPK dan ketidaksinkronan perencanaan-anggaran itu adalah alarm kuat. Kalau ini didiamkan, maka kepercayaan publik terhadap Pemda dan DPRD akan hancur. Langkah Pansus harus dikawal publik.”
Kami dari elemen masyarakat sipil menyampaikan 5 tuntutan:
Jika Pansus ini gagal, maka kita sedang menyaksikan pembiaran terhadap skandal keuangan publik.
Jika Pansus ini hanya jadi panggung kompromi, maka DPRD ikut bersalah.
Jika masyarakat diam, maka anggaran akan terus jadi alat transaksi kekuasaan.
Riau tidak boleh diam. Pansus adalah langkah awal. Perjuangan sesungguhnya ada di pengawalan rakyat.(*)
Rilis: Investigasi Redaksi
Editor: When
UPDATEINEWS|PEKANBARU,(17/08/25) - Baru baru ini masyarakat di hebohkan dengan isu kenaikan pajak PBB di kota…
“NKRI Untung Besar dari Riau, Tapi Rakyat Riau Selalu Jadi Korban” UPDATEINEWS | PEKANBARU,(17/08/25) -…
Manipulasi Data TPP yang Menggerogoti Birokrasi UPDATEINEWS|BERAU, (17/08/25) - Kasus korupsi yang menyeret seorang ASN…
UPDATEINEWS | PEKANBARU, (17/08/25) - Asap kembali menebal, dan jari telunjuk publik lagi-lagi mengarah ke…
UPDATEINEWS| JAKARTA, (17/08/25) - Polemik pasal karet dalam Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) kian…
Empat Pengedar 73 Kg Narkoba Divonis Mati di PN Siak: Alarm Bahaya Peredaran Gelap di…
This website uses cookies.